Pendahuluan

Lahirnya Permenkes No.51 Tahun 2018 tentang pengenaan urun biaya dan selisih biaya dalam  program jaminan kesehatan menunjukkan sebuah teknik/pendekatan baru yang dilakukan pemerintah dalam rangka membantu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dalam melakukan kendali  mutu dan kendali biaya layanan kesehatan. Kita ketahui sejak lahirnya JKN 1 Januari tahun 2014, badan penyelenggara jaminan kesehatan nasional yang mengelola JKN ini terus mengalami defisit hingga tahun ke-lima pelaksaannya, dan defisit yang terjadi terus meningkat setiap tahunnya. Berikut data yang dihimpun dari berbagai sumber: Pada tahun 2014 defisit sebesar Rp3,3 triliun, tahun 2015 meningkat menjadi Rp5,7 triliun, tahun 2016 masih meningkat menjadi Rp9,7 triliun, tahun 2017 sebesar Rp9,75 Triliun dan tahun 2018 sekitar 10,98 T, sehingga total defisit dari tahun 2014-2018 adalah sebesar Rp39,4 triliun. read more

Pusat KP-MAK FK-KMK UGM bekerjasama dengan Nuffic telah menyelenggarakan Seminar dan Tranning Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Through The Ages  What The Evidence Tell Us pada hari rabu-kamis, 24-25 April 2019 di Hotel Alana Yogyakarta.

Seminar dan Tranning menghadirkan narasumber antara lain: 1) Prof. dr. Ali Ghufron Mukti Msc, Ph.D (Dirjen Sumber Daya Kemenristek Dikti); 2) Prof dr. Laksono Trisnantoro Msc, Ph.D (Kepala Departemen HPM – FKKMK UGM); 3) Prof. dr. Hasbullah Thabrany MPH, Dr.PH (Universitas Indonesia) 4) Pungkas Bahjuri Ali, STP, MS, Ph.D (Direktur Direktorat Kesehatan Gizi dan Masyarakat); 5) dr. Chairul Rajab Nasution (Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan); 6)dr. Kalsum Komaryani, MPPM (Kepala PPJK Kemenkes RI); 7)dr.Andi Afdhal MM (Deputi Riset dan Pengembangan BPJS Kesehatan); 8) Prof dr. Menno Pradhan (School of Business and Economic, VU University- Amsterdam); 9) Prof Hans Severens (Dean Erasmus School of Health Policy & Management (ESHPM); 10)Dr. Elizabeth Pisani (London School of Hygiene & Tropical Medicine); 11) Maarten Kok (Athena Institute- VU University, Amsterdam); 12)Dr. Diah Ayu Puspandari APT, M.Kes MBA; 13) Teguh Dartanto SE, M.Ec Ph.D; 14) Dr. dr. Supriyantoro Sp.P MARS; 15) Dra. Chriswardani Suryawati, MKes (FKM Universitas Diponegoro); 16)Dr. Drs Chazali H Situmorang Apt M.Sc (Mantan Ketua DJSN); 17)Pandu Harimurti (Senior Health Specialist – World Bank); 18)dr. Firdaus Hafidz MPH, Ph.D; 19)Andrea Andjaringtyas Adhi SE, (J-PAL); 20) Syamsu Hidayat, SE MSc, Ph.D (Researcher Pusat KPMAK); 21) Muttaqien MPH AAK (Researcher Pusat KPMAK); 22)Dr. Haerawati Idris SKM, M.Kes (FKM Universitas Sriwijaya); 23) drg Agnes Bhakti Pratiwi MPH(Researcher Pusat KPMAK);24) Mergy Gayatri SSt. MSc. (Researcher Pusat KPMAK); 25) Pugo SE, MSc, (Fakultas Ekonomi dan Bisnis – UGM); 26) dr. Adelia Ulya Rahman Msc (Researcher Pusat KPMAK); 27) dr. M Fikru Rizal M.Sc (Researcher Pusat KPMAK); dan 28) dr. Jarir At Thobari,Ph.D. Peserta yang hadir dalam seminar berasal dari berbagai stakholder yaitu Kemenkes RI, BPJS Kesehatan, BAPPENAS, Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota, Direktur Rumah Sakit, BAPPEDA, Anggota DPRD Provinsi/Kab/Kota, Farmasi,  Akademisi, Praktisi Kesehatan, LSM, Lembaga Donor, Mahasiswa Pasca Sarjana, Pemerhati Kesehatan Masyarakat di Indonesia. read more

Pusat KP-MAK FK-KMK UGM bekerjasama dengan Nuffic telah menyelenggarakan “Workshop Data Sampel BPJS Kesehatan” pada hari senin, 21 April 2019 di Hotel Santika.

Sebagai penyelenggara jaminan kesehatan dengan jumlah peserta paling banyak di dunia, BPJS Kesehatan menjadi salah satu sumber data terbesar di Indonesia yang dilirik banyak pihak, termasuk peneliti dan akademisi. Namun, besarnya data kepesertaan dan data jaminan pelayanan kesehatan memerlukan perhatian dan perlakuan yang khusus untuk dapat dipergunakan sebagai dasar penyusunan kebijakan Program JKN-KIS. Untuk itu, BPJS Kesehatan berupaya memudahkan pengelolaan data dengan menyediakan data sampel yang bisa mewakili seluruh data kepesertaan maupun pelayanan kesehatan yang ada di BPJS Kesehatan read more

Click here to add your own text

Click here to add your own text