Universitas Gadjah Mada
Fakultas Kedokteran
Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan
Pusat Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen Asuransi Kesehatan
Gedung Radioputro Sayap Barat Lantai 2
Komplek Fakultas Kedokteran UGM
Jalan Farmako Sekip Utara, Yogyakarta – 55281
Telepon : +62 274 631022
Fax : +62 274 631022
Email : pusatkpmak@ugm.ac.id
Parallel training HTA Rumah Sakit dalam acara Annual Scientific Meeting 2021
Parallel training sesi HTA Rumah Sakit : Alat Kesehatan dibuka oleh sambutan dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes (Ketua Umum Pusat PERSI) yang menekankan bahwa setiap HTA yang dilakukan secara nasional diharapkan dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah. Dengan adanya event ini, akan merepetisi bahwa HTA merupakan hal yang penting khususnya di era sekarang ini, menuntut kita harus berpikir logis dan HTA-minded untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, ekonomi dan sebagainya. HTA membutuhkan multidisiplin. Tidak mudah memulai HTA karena komitmen terhadap nilai-nilai dasar tentang penilaian teknologi kesehatan ini belum menjadi komitmen orang banyak di tingkat nasional.
Narasumber pertama yaitu dr. Santoso Soeroso, SpA(K) yang merupakan Ketua Kompartemen HTA PERSI menyampaikan pertimbangan-pertimbangan dari kompartemen HTA PERSI yang telah diberikan kepada komisi IX DPR RI. Banyak sekali yang diusung oleh PERSI yang mewakili berbagai kebutuhan yang dirasakan dari mulai dari bagaimana pagu harga, perlunya lembaga, kemudian bagaimana sumber daya manusia yang terstandar, bagaimana distribusinya, dan di area mana rumah sakit berperan termasuk melakukan HTA di rumah sakit. Narasumber kedua merupakan staf yaitu Kompartemen HTA PERSI Dr. Ir. Ahyaudin Sodri, MSc, VDI menyampaikan mengenai Hospital based-HTA for medical devices. HTA rumah sakit menjadi bridging antara nasional dan regional. Ketika nasional lebih fokus pada hal-hal yang lebih mendesak dan sifatnya mempengaruhi kepentingan nasional, sedangkan rumah sakit dapat melakukan HTA sesuai/fokus pada kepentingan rumah sakit. Ada beberapa level yang dapat dilakukan dalam penerapan HTA di rumah sakit yaitu Independent group, Integrated-essential HB-HTA unit, Stand alone HB-HTA unit, hingga Integrated-specialised HB-HTA unit.
HTA merupakan skill yang tidak hanya diperoleh dari membaca tetapi dari jam terbang pengalaman. KPTI dari Kemenkes membutuhkan waktu untuk berlatih sebelum sekarang telah formal. Penutup dari dr. Santoso HTA suatu yang sudah lama yang dilakukan di Kemenkes, untuk itu rumah sakit harus memulai. Hal penting adalah leadership untuk menumbuhkan kemauan melakukan assessment. Di akreditasi KARS dan undang-undang rumah sakit terdapat HTA yang dapat digunakan sebagai dasar pengungkit untuk memulai HTA di rumah sakit. Dr. Ahya menutup sesi bahwa adanya HTA memberikan kesempatan kepada kita untuk meningkatkan pelayan kesehatan dan menjamin keamanan pasien. Berharap kompartemen HTA PERSI dapat mendampingi rumah sakit, berlatih bersama dan berkolaborasi.
Pelatihan Costing dan Cost Effectiveness Analysis dalam acara Annual Scientific Meeting 2021
Pada hari Sabtu, 17 April 2021 telah dilaksanakan Paralel Training Session Costing and Cost Effectiveness Analysis dalam rangkaian acara Annual Scientific Meeting yang bertajuk “Pengambilan Kebijakan Berbasis Bukti Melalui Studi Penilaian Teknologi Kesehatan: Proses dari Hilir ke Hulu”. Parallel Training CEA ini dimoderatori oleh dr. Firdaus Hafidz, MPH, Ph.D., AAK dan materi disampaikan oleh dr. M. Fikru Rizal, M.Sc. Pelatihan ini diselenggarakan secara daring dan diawali dengan kuis interaktif guna menggali harapan peserta setelah mengikuti sesi pelatihan ini. Agenda pelatihan meliputi pengenalan costing dan cost effectiveness analysis, studi kasus dan latihan analisis CEA dan CUA, serta membaca hasil penelitian. Dalam pelaksanaan pelatihan juga diselenggarakan tanya jawab serta kuis sederhana untuk mengevaluasi tingkat pemahaman peserta dan menjalin interaksi dengan peserta.
Beberapa poin penting yang terangkum dalam sesi pelatihan antara lain adalah pentingnya melakukan evaluasi ekonomi karena adanya keterbatasan moneter, sumber daya manusia, waktu, dan lain-lain, sehingga dengan dilakukannya evaluasi ekonomi diharapkan mampu memaksimalkan luaran kesehatan. Terdapat berbagai jenis-jenis analisis evaluasi ekonomi, diantaranya adalah Cost-Effectiveness Analysis (CEA), dan Cost-Utility Analysis (CUA). Luaran CEA dalam bentuk satuan alamiah, seperti sembuh atau tidak sembuh, sedangkan luaran CUA dalam bentuk utilitas berupa Quality Adjusted Life Years (QALY). Tahapan CEA dan CUA terdiri dari framing, identifikasi dan pengukuran biaya, identifikasi dan pengukuran luaran, pemodelan, analisis sensitivitas, dan pengambilan kesimpulan serta rekomendasi.
dr. Firdaus Hafidz, MPH, Ph.D., AAK menyampaikan bahwa dalam tahapan framing sangat penting untuk menentukan komponen biaya dan luaran yang akan dianalisis. Kemudian dalam identifikasi komponen biaya juga diperlukan perhitungan yang sesuai dengan perspektif yang digunakan, baik persepsi pelayanan kesehatan maupun persepsi societal. Selanjutnya dr. M. Fikru Rizal, M.Sc. memaparkan bahwa dalam melakukan identifikasi dan pengukuran outcome juga harus terkait dengan perspektif yang akan dianalisis, pengukuran outcome dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Lalu inti dari analisis CEA dan CUA adalah pada tahap pemodelan, namun tahap sebelum pemodelan juga merupakan hal fundamental dalam melakukan analisis CEA dan CUA. Dalam pemodelan terdapat berbagai jenis model yang dapat diterapkan, tetapi model yang paling sering digunakan adalah model decision-tree. Selanjutnya adalah melakukan tahap analisis sensitivitas untuk mengetahui tingkat sensitivitas hasil CEA dan CUA. Setelah dilakukan analisis sensitivitas, maka tahap terakhir adalah pengambilan kesimpulan yang mengacu pada Incremental Cost-Effectiveness Ratio (ICER) dan threshold yang ditetapkan oleh negara. Isu lain yang harus dipertimbangkan dalam CEA atau CUA adalah discounting, biasanya tiap pengambil kebijakan memiliki pertimbangan tersendiri untuk discounting. Pelatihan ditutup dengan melakukan foto bersama dan pembagian doorprize.
Materi dapat dilihat lebih lanjut melalui http://bit.ly/MATERIASM2021
Parallel-Training Session 5: Budget Impact Analysis dalam acara Annual Scientific Meeting 2021
Pada hari Sabtu, 17 April 2020 telah diselenggarakan Seminar Annual Scientific Meeting (ASM) dengan judul “Pengambilan Kebijakan Berbasis Bukti melalui Studi Penilaian Teknologi Kesehatan: Proses dari Hilir ke Hulu”. Seminar ini dilaksanakan secara daring melalui zoom. Salah satu kegiatan pada seminar tersebut ialah adanya parallel-training session dengan tema Budget Impact Analysis (BIA). Parallel-training session bertema Budget Impact Analysis dibuka oleh Hermawati Setiyaningsih, S.Si sebagai moderator dan diikuti oleh 23 peserta dari latar belakang yang beragam. Sesi panel BIA diisi oleh dr. Giovanni van Empel, M.Sc., dosen Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM sekaligus peneliti senior di Pusat KPMAK FKKMK UGM yang sedang menempuh Program PhD di Centre for Health Economics Monash University, Australia.
dr. Giovanni menyampaikan tujuan dari sesi panel BIA ini antara lain untuk: 1) Memahami Budget Impact Analysis, 2) Memahami perbedaan antara BIA dan CEA; dan 3) Memahami dasar model BIA yang paling sederhana melalui exercise. Budget Impact Analysis merupakan proyeksi dampak pembiayaan dari adopsi terapi atau alat kesehatan baru yang bertujuan untuk menilai keterjangkauan (affordability) saat terapi atau alat kesehatan tersebut akan dibiayai. Beliau menyampaikan beberapa konteks dari BIA yang membedakannya dengan CEA. Perbedaan tersebut yaitu BIA melihat dari perspektif payer/purchaser, dilakukan dalam jangka waktu 1 – 5 tahun, mempertimbangkan total populasi dalam input perhitungan, output yang dilihat adalah biaya, dan tidak terjadi pengurangan manfaat (diskonto). Total populasi menjadi hal penting karena dapat mengestimasi besar kemungkinan populasi yang mengalami sakit tertentu (memerlukan data insidensi/prevalensi) yang nantinya akan diperlukan dalam perhitungan BIA.
Sesi latihan perhitungan BIA menggunakan dummy variabel dalam format excel juga dijelaskan oleh dr. Giovanni van Empel, M.Sc. Simulasi latihan tersebut dapat dicoba dan dipakai secara mandiri oleh peserta dengan mengganti angka yang sudah ada dan disesuaikan dengan konteks yang diinginkan. dr. Giovanni van Empel, M.Sc menekankan untuk mempertimbangkan sumber data dalam perhitungan BIA. Sumber data yang dapat digunakan antara lain data register/database; data uji klinis; adopsi, penggunaan dan kompliansi pada terapi; data riset pasar; opini ahli dan survei untuk pola penggunaan terapi. Semua data dapat digunakan. Akan tetapi, data terbaru perlu diutamakan karena idealnya data yang digunakan adalah data yang sedekat mungkin dengan tahun dilakukannya kajian BIA.
Materi panel dan referensi lebih lanjut dapat dilihat pada: