Gedung Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Lantai 2 FKKMK UGM
Jalan Medika, Yogyakarta – 55281
Jalan Medika, Yogyakarta – 55281
pusatkpmak@ugm.ac.id
+62 274 631022
+62 274 631022
SOSIAL MEDIA
Pages
- AGENDA
- ARTIKEL
- Beranda
- BERITA TERKINI
- BUKU
- CFHC
- CME/SEMINAR/SYMPOSIUM
- DEPARTMENT PROFILE
- EDUCATION
- FACULTY MANAGEMENT
- GALERI
- GENOSE CENTER
- HALUAN PROGRAM
- HISTORY OF ESTABLISHMENT
- HOME
- Home
- HOME NEW
- HUBUNGI KAMI
- INCOMING ELECTIVE PROGRAM
- INCOMING ELECTIVE PROGRAM
- INTERCALATED MASTER PROGRAM
- INTERNATIONAL UNDERGRADUATE PROGRAM IN SCHOOL OF MEDICINE
- INTERNATIONALIZATION
- INTERNATIONALIZATION-EN
- KEGIATAN
- KEGIATAN
- KONSULTASI
- KONSULTASI
- LAPORAN TAHUNAN
- LAPORAN TAHUNAN
- LAYANAN AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN
- LAYANAN PSIKOLOGI
- MEDIA EFKAGAMA
- OUTGOING EXCHANGE PROGRAM
- OUTGOING EXCHANGE PROGRAM
- OVERVIEW
- PELATIHAN DAN PENDIDIKAN
- PENELITIAN
- PENELITIAN
- PENELITIAN MAHASISWA
- Peta Kampus
- POLICY BRIEF
- POLICY BRIEF
- PROCEEDING
- PROFIL SDM
- PROFIL SINGKAT
- REPORTASE KEGIATAN
- SEKILAS PANDANG
- SEMINAR, PELATIHAN, & WORKSHOP
- SUMMER/WINTER COURSE
- TENTANG KAMI
- UNDERGRADUATE PROGRAM
- VIDEO TESTIMONIAL INCOMING ELECTIVE
- VISI & MISI
- VISION AND MISSION
- VISITING PROFESSOR / STAFF
Pelatihan Costing dan Cost Effectiveness Analysis dalam acara Annual Scientific Meeting 2021
Pada hari Sabtu, 17 April 2021 telah dilaksanakan Paralel Training Session Costing and Cost Effectiveness Analysis dalam rangkaian acara Annual Scientific Meeting yang bertajuk “Pengambilan Kebijakan Berbasis Bukti Melalui Studi Penilaian Teknologi Kesehatan: Proses dari Hilir ke Hulu”. Parallel Training CEA ini dimoderatori oleh dr. Firdaus Hafidz, MPH, Ph.D., AAK dan materi disampaikan oleh dr. M. Fikru Rizal, M.Sc. Pelatihan ini diselenggarakan secara daring dan diawali dengan kuis interaktif guna menggali harapan peserta setelah mengikuti sesi pelatihan ini. Agenda pelatihan meliputi pengenalan costing dan cost effectiveness analysis, studi kasus dan latihan analisis CEA dan CUA, serta membaca hasil penelitian. Dalam pelaksanaan pelatihan juga diselenggarakan tanya jawab serta kuis sederhana untuk mengevaluasi tingkat pemahaman peserta dan menjalin interaksi dengan peserta.
Beberapa poin penting yang terangkum dalam sesi pelatihan antara lain adalah pentingnya melakukan evaluasi ekonomi karena adanya keterbatasan moneter, sumber daya manusia, waktu, dan lain-lain, sehingga dengan dilakukannya evaluasi ekonomi diharapkan mampu memaksimalkan luaran kesehatan. Terdapat berbagai jenis-jenis analisis evaluasi ekonomi, diantaranya adalah Cost-Effectiveness Analysis (CEA), dan Cost-Utility Analysis (CUA). Luaran CEA dalam bentuk satuan alamiah, seperti sembuh atau tidak sembuh, sedangkan luaran CUA dalam bentuk utilitas berupa Quality Adjusted Life Years (QALY). Tahapan CEA dan CUA terdiri dari framing, identifikasi dan pengukuran biaya, identifikasi dan pengukuran luaran, pemodelan, analisis sensitivitas, dan pengambilan kesimpulan serta rekomendasi.
dr. Firdaus Hafidz, MPH, Ph.D., AAK menyampaikan bahwa dalam tahapan framing sangat penting untuk menentukan komponen biaya dan luaran yang akan dianalisis. Kemudian dalam identifikasi komponen biaya juga diperlukan perhitungan yang sesuai dengan perspektif yang digunakan, baik persepsi pelayanan kesehatan maupun persepsi societal. Selanjutnya dr. M. Fikru Rizal, M.Sc. memaparkan bahwa dalam melakukan identifikasi dan pengukuran outcome juga harus terkait dengan perspektif yang akan dianalisis, pengukuran outcome dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Lalu inti dari analisis CEA dan CUA adalah pada tahap pemodelan, namun tahap sebelum pemodelan juga merupakan hal fundamental dalam melakukan analisis CEA dan CUA. Dalam pemodelan terdapat berbagai jenis model yang dapat diterapkan, tetapi model yang paling sering digunakan adalah model decision-tree. Selanjutnya adalah melakukan tahap analisis sensitivitas untuk mengetahui tingkat sensitivitas hasil CEA dan CUA. Setelah dilakukan analisis sensitivitas, maka tahap terakhir adalah pengambilan kesimpulan yang mengacu pada Incremental Cost-Effectiveness Ratio (ICER) dan threshold yang ditetapkan oleh negara. Isu lain yang harus dipertimbangkan dalam CEA atau CUA adalah discounting, biasanya tiap pengambil kebijakan memiliki pertimbangan tersendiri untuk discounting. Pelatihan ditutup dengan melakukan foto bersama dan pembagian doorprize.
Materi dapat dilihat lebih lanjut melalui http://bit.ly/MATERIASM2021
Parallel-Training Session 5: Budget Impact Analysis dalam acara Annual Scientific Meeting 2021
Pada hari Sabtu, 17 April 2020 telah diselenggarakan Seminar Annual Scientific Meeting (ASM) dengan judul “Pengambilan Kebijakan Berbasis Bukti melalui Studi Penilaian Teknologi Kesehatan: Proses dari Hilir ke Hulu”. Seminar ini dilaksanakan secara daring melalui zoom. Salah satu kegiatan pada seminar tersebut ialah adanya parallel-training session dengan tema Budget Impact Analysis (BIA). Parallel-training session bertema Budget Impact Analysis dibuka oleh Hermawati Setiyaningsih, S.Si sebagai moderator dan diikuti oleh 23 peserta dari latar belakang yang beragam. Sesi panel BIA diisi oleh dr. Giovanni van Empel, M.Sc., dosen Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM sekaligus peneliti senior di Pusat KPMAK FKKMK UGM yang sedang menempuh Program PhD di Centre for Health Economics Monash University, Australia.
dr. Giovanni menyampaikan tujuan dari sesi panel BIA ini antara lain untuk: 1) Memahami Budget Impact Analysis, 2) Memahami perbedaan antara BIA dan CEA; dan 3) Memahami dasar model BIA yang paling sederhana melalui exercise. Budget Impact Analysis merupakan proyeksi dampak pembiayaan dari adopsi terapi atau alat kesehatan baru yang bertujuan untuk menilai keterjangkauan (affordability) saat terapi atau alat kesehatan tersebut akan dibiayai. Beliau menyampaikan beberapa konteks dari BIA yang membedakannya dengan CEA. Perbedaan tersebut yaitu BIA melihat dari perspektif payer/purchaser, dilakukan dalam jangka waktu 1 – 5 tahun, mempertimbangkan total populasi dalam input perhitungan, output yang dilihat adalah biaya, dan tidak terjadi pengurangan manfaat (diskonto). Total populasi menjadi hal penting karena dapat mengestimasi besar kemungkinan populasi yang mengalami sakit tertentu (memerlukan data insidensi/prevalensi) yang nantinya akan diperlukan dalam perhitungan BIA.
Sesi latihan perhitungan BIA menggunakan dummy variabel dalam format excel juga dijelaskan oleh dr. Giovanni van Empel, M.Sc. Simulasi latihan tersebut dapat dicoba dan dipakai secara mandiri oleh peserta dengan mengganti angka yang sudah ada dan disesuaikan dengan konteks yang diinginkan. dr. Giovanni van Empel, M.Sc menekankan untuk mempertimbangkan sumber data dalam perhitungan BIA. Sumber data yang dapat digunakan antara lain data register/database; data uji klinis; adopsi, penggunaan dan kompliansi pada terapi; data riset pasar; opini ahli dan survei untuk pola penggunaan terapi. Semua data dapat digunakan. Akan tetapi, data terbaru perlu diutamakan karena idealnya data yang digunakan adalah data yang sedekat mungkin dengan tahun dilakukannya kajian BIA.
Materi panel dan referensi lebih lanjut dapat dilihat pada:
SEMINAR NASIONAL ; TRAINNING COST EFFECTIVENESS ANALYSIS (CEA) DAN APLIKASINYA
Latar Belakang
Ketika sebuah intervensi, program, atau deteksi kesehatan tidak diharapkan menghasilkan outcome/hasil yang sama dan juga dengan besaran biaya yang berbeda, sehingga biaya dan konsekuensinya dari setiap pilihan tersebut perlu dinilai. Salah satu cara mengukurnya dengan analisis efektivitas biaya (CEA), di mana biaya dibandingkan dengan hasil yang diukur dalam unit alami – seperti, per kehidupan yang diselamatkan, per tahun kehidupan yang diperoleh, dan per hari tanpa nyeri atau gejala. CEA adalah cara untuk mengukur biaya dan hasil kesehatan dari satu atau lebih intervensi. Membandingkan intervensi satu dengan intervensi lain (atau status quo) dengan memperkirakan berapa biaya untuk mendapatkan unit hasil kesehatan, seperti tahun kehidupan yang diperoleh atau kematian yang dicegah.
Semakin berkembangnya teknologi kesehatan, alat, obat, intervensi dan deteksi, semakin banyak alternative pilihan yang ada disekitar kita, dan semakin perlu untuk menilai intervensi mana yang lebih cost effectiveness dengan outcome paling optimal.
Tujuan
Seminar ini bertujuan untuk memperkenalkan dan menjelaskan konsep Cost Effectiveness Analysis dalam pengambilan sebuah keputusan dan contoh hasil kajian menggunakan pendekatan Cost effectiveness Analysis.
Agenda Kegiatan
Hari, Tanggal: Senin, 19 April 2021
Pukul : 09.00 – 12.00 WIB
* Keynote Speech*
– Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, MSc, Ph.D (Dirut BPJS Kesehatan)
Pembicara
– dr. Muhammad Fikru Rizal, MSc (Peneliti Pusat KPMAK)
– Vini Aristianti, MPH, AAK (Peneliti Pusat KPMAK)
– Septiara Putri, S.K.M., M.P.H. (Peneliti CHEPS UI)
Moderator:
dr. Endang Suparniati, M.Kes
Target Peserta
Direct Link Zoom:
https://ugm-fkkmk.zoom.us/j/95380719041?pwd=aWI1WER3eGV2RTBlb1pObGNjUUZJUT09
Join Meeting:
Meeting ID: 953 8071 9041
Password: 804019
Link pendaftaran : https://tinyurl.com/semnaskpmak
Benefit : Gratis E-sertifikat
AGENDA SEMINAR NASIONAL
Direktur Utama BPJS Kesehatan
Moderator: dr. Endang Suparniati, M.Kes
“CEA Rapid Test di Indonesia”
(Pusat KPMAK FK-KMK UGM)
info lebih lanjut, Danissa – +62 856-4330-2222
Atas perkenan kehadiran Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.
Salam,
Pusat KPMAK