Edukasi Masyarakat Kunci Keberhasilan Health Promoting University
FKKMK UGM – “Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan yang berperan penting dalam peningkatan kapasitas masyarakat. Sebagai agen perubahan khususnya di bidang kesehatan, mahasiswa harus mampu mengedukasi masyarakat untuk selalu hidup sehat dan ikut mempromosikan gerakan hidup sehat di masyarakat. Dan yang terpenting menjadi pelaku, menerapkan pola hidup sehat dalam keseharian.” papar Dr. Wiwat Rojanapithayakorn dalam kuliah tamu “Health Promoting University” (Selasa, 6/3) di Auditorium Gedung pascasarjana Tahir Foundation FKKMK UGM. Di hadapan lebih dari 150 mahasiswa berbagai program studi jenjang S1 hingga PPDS FKKMK UGM, termasuk mahasiswa Fakultas Farmasi dan FKG UGM, Dr Wiwat menguraikan peran universitas dalam promosi kesehatan. Ada tiga hal, mulai dari memasukkan promosi kesehatan dalam kurikulum sebagai bagian dari peningkatan kapasitas mahaasiswa; menyediakan layanan kesehatan masyarakat bagi mahasiswa dan staf termasuk komunitas; serta menerapkan inisiatif sehat sehingga tercipta lingkungan kerja yang sehat dan lebih luas lagi lingkungan masyarakat sehat.
Wiwat mengungkapkan rahasia Jepang sebagai negara dengan penduduk usia tertinggi di dunia. Pemerintah Jepang melalui institusi-institusi pendidikan sangat mengedepankan edukasi bagi masyarakat tentang hidup sehat. Edukasi masyarakat menjadi kata kunci keberhasilan kampanye Health Promoting University. Institusi pendidikan di Jepang secara berjenjang memberikan edukasi, menanamkan pemahaman hidup sehat sejak usia dini. Hasilnya, Jepang berhasil mencetak tenaga ahli di berbagai bidang menjadi profesional andal dan SEHAT. Hidup sehat akhirnya menjadi perilaku kebiasaan penduduk Jepang, apapun profesi mereka dan di manapun mereka tinggal. Dilansir dari laporan Statistik Kesehatan Dunia 2017 yang dikeluarkan oleh WHO harapan hidup rata-rata penduduk Jepang masih tertinggi di dunia 83,7 tahun. Perempuan di Jepang menikmati usia harapan hidup 86,8 tahun saat lahir, menempatkan mereka di peringkat pertama di antara semua negara anggota WHO. Bahkan beberapa ada yang mencapai usia lebih dari 100 tahun.
Diskusi tanya jawab berlangsung interaktif dipandu Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Gandes Retno Rahayu selaku moderator. Beberapa pertanyaan mahasiswa sengaja dilempar ke mahasiswa peserta kuliah yang lain. Sebagai calon pemimpin masa depan, mereka diminta bersimulasi ketika mereka berada dalam posisi pengambil keputusan untuk memberikan solusi jawabannya. Ada satu pertanyaan mencuat dari mahasiswa mengenai cara kampus menerapkan Health Promoting University, sementara di sisi lain kantin yang ada di kampus menjajakan makanan tidak sehat. Mahasiswa peserta yang lain memberikan jawaban perlunya penerapan hidup sehat dari diri sendiri, mulai memilah mana makanan sehat sebagai asupan termasuk membiasakan diri membaca label nutrisi di setiap produk makanan atau minuman yang akan dikonsumsi. Dr. Wiwat, Direktur Eksekutif Health Promotion Sub-Network of ASEAN University Network (AUN-HPN) dan juga Direktur Mahidol University Global Health Program, Mahidol University Thailand, menegaskan perlu aturan kebijakan institusi yang jelas (top down) secara konsisten dengan sosialisasi yang terus menerus. Di Mahidol, Wiwat mencontohkan, semua kantin secara jelas mengikuti aturan universitas yang sedari awal telah disosialisasikan yaitu larangan penyediaan penyedap rasa maupun aneka saus. Kantin kampus benar-benar hanya menyediakan makanan sehat. Kemudian juga kebijakan Mahidol menetapkan satu hari olah raga bagi semua staf dan mahasiswa sehingga di jam yang disepakati semua bergerak melakukan aktivitas olah raga meninggalkan rutinitas pekerjaan dan kuliah. Diperlukan aturan kuat dari atas ke bawah untuk berjalannya Health Promoting University sehingga tidak hanya sebatas slogan.
Di akhir sesi tanya jawab, Dr. Gandes sempat melontarkan usulan ide kreatif melalui Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Dr. Mahardika yang hadir dalam kuliah tamu, bagaimana kalau fakultas menggelar kompetisi hibah bagi mahasiswa melakukan edukasi dan pendampingan ke pengelola kantin supaya jadi lebih baik sejalan dengan Health Promoting University yang digaungkan tahun ini. Ide yang sangat menarik sekaligus merupakan tantangan bagi fakultas dan mahasiswa mengambil peran dan langkah nyata mengkampanyekan hidup sehat di lingkungan FKKMK UGM untuk bersama meluaskan jangkauan promosi kesehatan ke masyarakat. \sari – foto: Yupiter